Guru adalah satu dari banyak profesi di dunia yang sangat mulia. Berkat guru pula, generasi muda tumbuh dan ‘menjemput dunia’. Karena guru pula, seorang anak bisa menjadi berbakat bahkan mencapai kesuksesan. Demikian kerennya profesi guru, sebuah ungkapan Jawa kuno mengungkapkan guru adalah sosok yang ‘digugu lan ditiru’ (dituruti dan ditiru). Guru harus menjadi panutan bagi putra putri didiknya bahkan memiliki beban moral untuk mengantarkan mereka pada pencapaian yang lebih baik dibandingkan sang guru sendiri. Wejangan-wejangan dan ilmu-ilmu dari guru bisa menjadi ‘pegangan’ bagi sang murid untuk melangkah. Sayangnya, belum ‘hidupnya’ budaya menulis di negeri ini, membuat banyak guru berkualitas tak bisa ‘mengabarkan kepada dunia luas’ tentang ilmu mumpuni yang dimilikinya. Oleh karena itu, inilah alasan pentingnya menulis bagi para guru.
Oleh karena itu, penting bagi para guru untuk mendokumentasikan ‘keilmuan’ yang dimilikinya dalam sebuah buku. Dengan demikian, akan ada banyak orang yang membacanya. Ilmunya akan tersebar luas dan jika temuan atau pemikirannya bagus, bukan tak mungkin ‘idenya’ akan mempengaruhi kemajuan sebuah bangsa. Pasalnya, dengan memiliki buku sendiri, ilmunya tak saja dipelajari oleh murid yang saban hari dijumpainya langsung, melainkan juga masyarakat luas bahkan dunia—termasuk siapa saja yang membaca bukunya.
Terlepas dari kontribusi keilmuan tersebut, bagi seorang guru di zaman sekarang, menulis juga menjadi bagian cara untuk meningkatkan profesionalisme dan kompetensinya yang pada akhirnya akan bermuara pada kenaikan pangkatnya sendiri.
Dengan berbagai pertimbangan tersebut, mari para guru untuk mengasah kemampuan dan menciptakan maha karya terbaiknya dan bukukan! Grafika27.com siap menjadi mitra yang menerbitkan karya ‘emas’ Anda. (y)
Belum ada komentar